/* Photo Gallery styles */ .gallery { margin: 100px auto 0; width: 800px; } .gallery a { display: inline-block; height: 135px; position: relative; width: 180px; /* CSS3 Prevent selections */ -moz-user-select: none; -webkit-user-select: none; -khtml-user-select: none; user-select: none; } .gallery a img { border: 8px solid #fff; border-bottom: 20px solid #fff; cursor: pointer; display: block; left: 0px; position: absolute; top: 0px; width: 100%; z-index: 1; /* CSS3 Box sizing property */ -moz-box-sizing: border-box; -webkit-box-sizing: border-box; -o-box-sizing: border-box; box-sizing: border-box; /* CSS3 transition rules */ -webkit-transition: all 1.0s ease; -moz-transition: all 1.0s ease; -o-transition: all 1.0s ease; transition: all 1.0s ease; /* CSS3 Box Shadow */ -moz-box-shadow: 2px 2px 4px #444; -webkit-box-shadow: 2px 2px 4px #444; -o-box-shadow: 2px 2px 4px #444; box-shadow: 2px 2px 4px #444; } /* Custom CSS3 rotate transformation */ .gallery a:nth-child(1) img { -moz-transform: rotate(-25deg); -webkit-transform: rotate(-25deg); transform: rotate(-25deg); } .gallery a:nth-child(2) img { -moz-transform: rotate(-20deg); -webkit-transform: rotate(-20deg); transform: rotate(-20deg); } .gallery a:nth-child(3) img { -moz-transform: rotate(-15deg); -webkit-transform: rotate(-15deg); transform: rotate(-15deg); } .gallery a:nth-child(4) img { -moz-transform: rotate(-10deg); -webkit-transform: rotate(-10deg); transform: rotate(-10deg); } .gallery a:nth-child(5) img { -moz-transform: rotate(-5deg); -webkit-transform: rotate(-5deg); transform: rotate(-5deg); } .gallery a:nth-child(6) img { -moz-transform: rotate(0deg); -webkit-transform: rotate(0deg); transform: rotate(0deg); } .gallery a:nth-child(7) img { -moz-transform: rotate(5deg); -webkit-transform: rotate(5deg); transform: rotate(5deg); } .gallery a:nth-child(8) img { -moz-transform: rotate(10deg); -webkit-transform: rotate(10deg); transform: rotate(10deg); } .gallery a:nth-child(9) img { -moz-transform: rotate(15deg); -webkit-transform: rotate(15deg); transform: rotate(15deg); } .gallery a:nth-child(10) img { -moz-transform: rotate(20deg); -webkit-transform: rotate(20deg); transform: rotate(20deg); } .gallery a:nth-child(11) img { -moz-transform: rotate(25deg); -webkit-transform: rotate(25deg); transform: rotate(25deg); } .gallery a:nth-child(12) img { -moz-transform: rotate(30deg); -webkit-transform: rotate(30deg); transform: rotate(30deg); } .gallery a:focus img { cursor: default; height: 250%; left: -150px; top: -100px; position: absolute; width: 250%; z-index: 25; /* CSS3 transition rules */ -webkit-transition: all 1.0s ease; -moz-transition: all 1.0s ease; -o-transition: all 1.0s ease; /* CSS3 transform rules */ -moz-transform: rotate(0deg); -webkit-transform: rotate(0deg); -o-transform: rotate(0deg); transform: rotate(0deg); }

Selasa, 30 November 2010

2010 itu berakhir biasa-biasa saja


Sudah genap 12bulan,tahun ini berlangsung. Diiringi sayup-sayup radio lokal, aku berusaha keras mengingat-ingat, apa saja yang telah aku lakukan rentang waktu itu. Setelah aku runut rentang perjalanan waktu, maka aku simpulkan tahun ini "tahun perang". Kenapa tidak, pertama, beberapa bulan diawal tahun, aktivitasku terkuras membantu seorang teman birokrat yang mencoba mengadu nasib dalam pertarungan Pemilukada. Diantara 5 kandidat yang bertarung, orang yang paling aku kenal "trackrecord" baiknya ya temanku ini.
Semangatku makin terbakar-bakar, karena salah seorang kompetitor temanku adalah seorang telah aku cicipi kepemimpinannya dan selalu membuat aku mual. Banyak teman,rekan sejawat dan para pakar yang memvonis bahwa upaya temanku ini sia-sia. Terlalu banyak orang yang pesimis atas pilihanku memback-up beliau. "Gak mungkin menang..!!", begitu kira-kira kalimat sebagian besar sejawat."Pilihlah pada yang bakal menang, ngapain ngabisin waktu,". Atau yang hebat lagi "Dukunglah yang banyak duitnya...,kita senang dia senang,". Memang aneh cara pandang sebagian penghuni bumi ini.

Alasanku sangat sederhana, menghormati sebuah pertemanan itu mulia, teman yang aku anggap punya visi sederhana bagi perbaikan keadaan. Dan aku tidak akan menghianati pertemanan ideologis ini, apalagi alasannya hanya sebatas natura needed parsial. Walaupun pada akhirnya pilihan mereka menang, sedikitpun aku tidak menyesal.Hehehe, alhasil teman ini kalah,,dan orang yang selalu membuatku "mual" itu diputuskan MK sebagai pemenangnya. Hampir 90 hari pertempuran ini berlangsung sengit. Berbagai taktik dan strategi diadu dalam arena "demokratis" ini. Aku kecewa karena kalah tapi setidaknya puas karena aku menang mengendalikan diri untuk tidak "menjual" keyakinan pada kemunafikan. Ini adalah fakta bahwa benar tidak selalu menang dizaman yang mengerikan ini.
Pasca kompetisi ini, diskusi-diskusi kritis dengan para aktivis pergerakan dan mahasiswa terus intensif. Agenda berikutnya adalah terus mendesak pengawalan kasus korupsi yang mendudukan Mr. Gubernur. Salah satu upayanya mendukung penuh upaya mempraperadilkan Kejagung dan KPK yang lemah dan lamban dalam menuntaskan kasus ini. Sampai akhirnya hakim mengambulkan permohonan kami dan memerintahkan Kejagung menuntaskan segera kasus ini.
Lagi...dinamika kehidupan berlembaga berulang. Beberapa teman-teman seperjuangan "pamit" untuk membangun eksistensi dilaga lain. Dengan berat hati (tapi iklash memahami) aku antarkan teman-teman dipintu keluar media ini. Tentunya dengan bersalaman dan berpelukan. Doaku untuk kita semua,,selamat jalan dan selamat bertarung !! Dalam briefing terakhirku kembali aku pertegas komitmenku "Aku akan tetap menjaga dan membesarkan lembaga ini,"
Lama aku termanguh,,menatapi bangku dan meja staff yang selama ini terisi. Keceriaan dan semangat yang tumbuh diruang per ruang kini sepi dan bisu. Tapi inilah kisah lain dari berderetan kisah-kisah yang mungkin berguna dikemudian hari.
Agendaku berikutnya adalah traveling kebeberapa kota dipulau Jawa. Setelah transit di Jakarta semalam, 9 jam kereta ekonomi mengantarkanku kekota semarang. Setelah hunting gambar beberapa hari, bus ke jogja menuntunku ke malioboro. Istirahat dan hunting lagi dikeramaian jagja. Ngawi dan solo kota berikutnya kemudian balik ke jogja lagi. Bandung-Jakarta tujuan terakhirku. Misi traveling kali ini mencoba memahami detail-detail kehidupan jalanan.
Ditemani seorang sahabat, kami mengurai tiap jengkal alur hidup dijalanan. Perjalanan melelahkan namun penuh inpiratif, hampir 15 belas hari jeans dan daypack ku setia menemani.
Semua tema dijejaring sosial bicara soal tahun baru. Semua orang bersiap dengan berbagai agenda. Aku, istri dan anak berkemas untuk pulang kampung saja. Tanpa kembang api dan party, kami tertidur sebelum torempet tahun baru ditiup. Subuh ketika semua orang masih tertidur kami menghadapNya berdua. Diantara kabut-kabut tipis, kami sibak menuju sebuah bukit kecil disebalah rumah.
"2010 ini berakhir biasa-biasa saja,"ungkapku pada istri tercinta.Dan disaksikan alam raya diketinggian kami sampaikan ekspetasi,semoga tahun 2011 menjadi tahun luarbiasa.Amin.